bagaimana....?
ketika sikut dan tangan tidak mau bergerak seirama..
bagaimana.....?
ketika lutut dan kaki tidak bekerja sama
ketika pikiran, hati, dan perasaan seakan-akan berada di persimpangan dan mereka memilih jalan yang berbeda
dan tidak semuanya menuju ke arah yang sama
tidak....
mataku tidak terpejam....
aku sepenuhnya dalam keadaan sadar ... alerteness sepenuhya...
namun perasaan apa ini...
perasaan bahwa aku telah melakukan kesalahan lagi (dan lagi)
perasaan seperti peternak yang hanya duduk tenang melihat domba-domba ternaknya dilahap serigala di depan matanya....
peternak yang tidak takut diterkam serigala karena menggangap domba-dombanya cukup untuk membuat serigala kenyang dan tertidur.....
dan ternyata dia salah besar..
ada banyak serigala disana..
bukan hanya puluhan ternyata ratusan..
dan si peternak sadar dia dalam bahaya...
dia sadar dia harus segera berlari, menyelamatkan diri...
namun jasadnya masih terperangkap atas persimpangan hati dan pikirannya
sehingga kakinya tak jua bergerakk...
peternak itu ingin bergerak secepatnya
menyelamatkan dirinya
namun ia masih tetap stagnant......
-lagi galau berat-
1 hari menjelang pulang
no any moving
here I got a new... again..
yah lupa dirotate |
saat ya memilih untuk menjadi seorang yang akan bekerja di bidang kemanusiaan..
bahwa ilmu yang ya cari bukanlah untuk mendapatkan kehormatan dan kekayaan pribadi saja...
tapi untuk semua orang yang berperan dalam rangkaian proses yang ya jalani
dari pajak 'amai-amai dipasa'
sampai saat ini.......
(posted dengan segenap kesadaran dan ke'gajeboan)
4/10/10
merindukan mereka
merindukan mereka
yang sering hampir putus asa membangunkanku setiap shubuh
yang senantiasa mengagetkanku setiap aku tertidur di mesjid mishbahul 'ulum
yang merupakan teman ku marathon keliling lapangan sehabis imtaq pagi, dengan mukenanya, yang kata orang seperti pocong pawai dari kejauhan, namun meski begitu mereka tetap ikhlas.. asal setelah lari mereka dapat mengumpulkan alpokat yang berjatuhan di depan rumah pak kepsek.
merindukan mereka
yang selalu ku lihat ekspresinya di ruang kelas
ngatuk,
lapar,
bingung
bosan,
semangat,
dan berbagai macam bentuk lain dari wajahnya.
merindukan mereka...
yang menemaniku ngantri diruang makan...
yang mempelototi dengan garang ketika aku memotong antriannya, atau mengambil bagian dari potongan ayam kesukaannya....
yang membantuku mengambil nasi, meski terkadang sering lupa..
yang membuatku tertawa di saat makan sehingga nasi jadi sulit tertelan..
merindukan mereka.....
yang duduk disampingku ketika imtaq malam
yang rela harus menahan beberapa kilo dari beratku, karena aku bersender di punggungnya setelah semua dinding dipenuhi oleh makhluk bermukena yang duduk terkantuk2 dengan alquran di tangan mereka
merindukan mereka
semuanya...
tawa mereka
teriakan mereka yang sering tak terkontrol
pekikan mereka yang memekakkan telinga
tingkah laku mereka yang sering mengocok perut
tangis mereka yang sering muncul di saat kata-kata perpisahan mulai menghantui.
dan senyum mereka, yang selalu berusaha menghibur, memberikan semangat, menasehati, membuat marah, kesal, senang,..........
dan yang terakhr...
aku merindukan mereka ..
SANGAT....
selembar kertas lusuh..
sore itu ya mengunjungi kamar salah seoran sahabat yang sedang asyik mengobrak-abrik kamarnya demi mnecari modul olahraga yang sudah lama tertimbum dibalik tumpukan kertas. maklumlah besok UAS olahraga, sedangkan modulnya tidak pernah disentuh sejak diberikan berbulan-bulan yang lalu
dengan sangat mendramatisir sebuah kertas jatuh dan terbuka lebar didepan mata saya.
kertas yang merupakan kertas bekas panggilan ortu untuk mengambil rapor semester, yang dikemudian hari ditemukan mempunyai multi fungsi, selain sebagai kertas panggilan ortu yang lumayan mengerikan, juga sebagai kertas corat coret untuk matem, fisika ataw sejenisnya..., dan setelah tidak ada lagi bagian kosong yang bisa dicoret, kertas yang malang itu bisa digunakan untuk menghapus sisa sambal bakwan ibuk yang dengan ganas berserakan diatas ubin kamar yang emang lagi sial.
namun kali ini saudariku yang masih sibuk mencari modul penjas itu, membuat sebuah inovasi baru dengan menjadikan kertas itu sebagai sebuah bukti kongrit pelanggaran yang pernah (sering-red) dilakukan teman2 sebagai tersangka..
berikut salinan kertas lusuh itu.
S . A . Y
Mozzaik's....
Jam pelajaran Sejarah, Kamis 5 November '09
Mireza F - semangat belajar sejarah
Fikhri AA - ngantuk
Rizka A - bangun tidur
Indra F - semangat belajar sejarah
Yadi F - nggak ngantuk (tumben)
Ardi A - main Bingo
Arif S - jadi partner Ardi main bingo
Ghaniyyatul K - corat coret meja
Sri Wulandari - merhatiin b' Velva
Rahmanita S - ncatat sejarah
Yulya F - perhatiin ibuk + ngantuk
Widya Nova S - nulis2
Arinta DDS - blajar sejarah + nyimak b' Velva
Hidayatul H - catat sejarah di binder
Rahmiati S - catat sejarah jg'
Suci Aulia Y - ngerjain "ini"??
Elfa Silvia D - kerjain soal BIO di koding
Rani Afri S - baca buku TPA
Aisyah UF - Tidur "Paling nyenyak + paling pulas"
Thitien SN - Buat gambar + "baca TPA"
Mutia O - Tidur Nyenyak
Amy M - Baca "Buku Sakti G.1"
Imelda S - Gangguin Amy
Debby Y - Bangunin Rae y tidur pulas
Raehan DP - Abis bangun tidur
Wenni A - Merhatiin Ibuk
Rabiatul A - ncatet gk tw...?
Dwi Novani - Tidur pulas
Mentari H - bilang ca'win :bikin tulisan
Winda F - buka buku sejarah
yup...... begitulah isi kertas lusuh itu....
sodara2
ternyata masing2 orang mempunyai cara sendiri2 untuk menanggulangi rasa ngantuk yang entah kenpa kerap datang ketika belajar pelajaran tertentu..
yang jelas prilaku2 seperti diatas banyak yang tidak patut di contoh dalam kehidupan sehari2...
btw...the last but not the least....
luph u all prennnnnn!!!..
wisata tahfidz....
setelah jungkir balik ngapalin satu per 60 bagian dari alqur'an.......dengan menggunakan satu2nya computer paling canggih selama manusia pernah ada.... sesuatu yang ada di balik tengkorak para tahfidzul qur'an...
maninjau....
tempat yang sama dengan wisata tahfidz 2 tahun sebelumnya,,,
tepatnya, di masjid raya Bayur....yang dibangun dengan sumbangan dana dari mensos kabinet sby putaran 1....karena si mentri punya kampung di sudut danau maninjau itu...
mesjidnya keren..
banyak yang bilang kayak istana...
hmmm..mungkin karena halaman depannya yang pake tangga bertingkat kayak terasering(??)
ditambah lagi ama kolam ikan dan air mancur yang bikin suasana jadi tambah 'wah'...
tapi sayang mesjid gede kayak gitu jarang penuhnya...
palingan juga pas jum'atan atw lebaran baru banyak yang datang dan menikmati nyamannya berada dalam mesjid raya bayua..
mesjid yang tiba2 rame gitu ama insan2 yang gak henti muraja'ah hapalannya sampai larut malam diikuti dengan tahajjud dan muhasabah by ustadz idris al hafidz.....
esoknya kita2 setor hapalan sampai shalat jum'at dan istirahat sambil nonton ipin upin yang yang sukses bikin teman2 melongo saking seriusnya.... dan sebagian teman yang lain sibuk beli rinuak untuk dibawa ke asrama.... oleh2 bwt adk2 kamar msg2. tradisi yang diwariskan dari tahun ketahun ketika anggota kamar pergi kesuatu tempat harus ada oleh2 yang dibawa pulang.....
ketika sampai diasrama dengan badan letih dan lengket.... tiba2 ada puluah bintang yang bertebaran di tangga sal f, plus 10 bintang besar berisi harapan dan do'anya untuk kami kakak2 dan uni2 mereka...wah....suprise yang manis,... makasi yang adek2....
naasnya ketika asyik ngerumpi bareng tiba2 ada yang nyeletuk 'eh oleh untuak pak Yamin sia yang bali?' tnya salah seorang teman yang sukses bikin yang lain pada melotot....
GAWAT....kita2 lupa buat bawa oleh2 buat pembina dan majelis guru, buat ustadz buat Ni De, buat uncu......
Kacau deh..
akhirnya dengan segala perjuangan oleh2 yang rencananya akan dihadiahkan buar adek2 dikumpulin lagu buat dihadiahkan ke guru2 dan pembina. (maaf ya bu')
dan hadiah buat adek2 diganti 2 hari setelahnya karena kebetulan ada ortu teman2 yang lewat maninjau....
hehe(maap ya adk2)
air mata itu bukan hanya milikku...
awalnya aku mengira...hanya air mata milikku yang kerap jatuh saat berdoa pagi dan petang....
ternyata aku salah besar sobat,....
air mata itu bukan hanya milikku...
sebab tak jarang aku menemukan mereka....orang-orang yang selalu berada disamping ku untuk 3 tahun ini, menyeka air mata mereka dengan mata dan hidung yang memerah.... dan ia berkata "aku tak lupa mendoakanmu dalam doaku, apakah kau tak lupa mendoakanku dalam doamu, Ukhty?".....
saat itu aku mulai menyadari bukan hanya doaku yang melayang ke langit saat itu....sebab mereka mendoakanku....orang tua, guru, sahabat, dan mereka yang pernah mengenalku dalam hidup mereka......
dan malam tadi...ketika kelas tiga duduk dipisahkan dari 2 kls lainnya...
ustadz Idris pembina imtaq yang kerap di identikkan dengan tahfidz, mengumpulkankan kami dengan tujuan memastikan hafalan kami untuk wisata tahfidz tanggal 25 nanti..
ternyata bukan hanya itu....
ustadz juga mengatakan hal lain....
tentang generasi kami...
tentang hari perpisahan yang kiat mendekat
tenang rasa kagum atas perubahan yang terjadi di antara generasi aldebaranIQ
tentang maaf atas semua yang telah terjadi
tentang pesan agar kami tetap istiqamah meski bagaimanaoun keadaan nya nanti
tentang doa yang ia selipkan agar kami berhasil....
dan saat itulah mata berkaca2...
kedua mata milik seorang hafidz Qur'an yang yang berlinang namun tak kunjung jatuh selama ia duduk di depan kami dan menyampaikan pesan-pesan miliknya
bagaimana mungkin hati kami tidak tersentuh
siapapun yang mendengar perkataannya akan merasakan ketulusan dalam setiap tutur katanya...
tulus mendoakan kami agar menjadi generasi yang berhasil kelak...
saat itulah airmata milik saudari2ku jatuh...
merasakan hawa perpisahan yang sungguh tidak mengenakkan...
merasakan rasa rindu dan sayang yang terasa nyata akhir-akhir ini di detik2 perpisahan...
merasa takut akan masa depan nanti, yang entah akan membimbing mereka ke arah mana...
takut salah melangkah ketika tidak ada orang yang senantiasa mengingatkan tatkala lengah dan terlupa...
dan saat itulah mereka mengusap air mata....
senyum bangga itu...
memprihatinkan tapi penuh makna
sebuah istilah baru hasil obrolan panjang ama buk husniwati, guru bio ipa 2 yang emang paling hobi sharing ama kita-kita. dari masalah anak asrama yang sering telat, padahal anak-anak lain yang tinggal di luar tak ada kata ampun bagi yang udah dengan naasnya tekunci di luar pagar. meski harus menangis, si om dijamin gak bakalan ngizinin buat masuk sampai jam ke 3 dimulai. dan peraturan ini juga berlaku buat guru.
masalah gizi anak asrama juga pernah bu Hus singgung, sampai akhirnya muncullah istilah 'asramaku memprihatinkan tapi penuh makna' . meskipun istilah ini gak jauh-jauh dari masalah teman2 yang emang sering ngantuk ketika PBM berlangsung. sampai2 ibu husni berspekulasi kalau anak2 asrama kurang gizi..... apalagi udah 2 tahun gak ada lagi teko susu yang yang nangkring di ruang makan (meskipun sebenarnya itu teko susu udah kosong duluan sebelum sempat disentuh aspi).
penuh makna......bukan hanya penuh...tapi sudah meluap sehingga susah untuk disimpan...
"asrama... meskipun keadaannya udah kayak begitu, namun karena udah terlanjur ikhlas untuk menerimanya kekurangan2 yang banyak dipermasalahlan orang lain jadi gak terasa. (dikutip dari obrolan teman2 saat memperhatikan dinding ruang makan yang udah bolong2)"
beberapa hari yang lalu ketika ngantri wudhuk buat dzuhur di KMB, hiruk pikuk adek2 terasa sangat menyenangkan. hiruk pikuk antrian wudhu' bukan antrian tiket konser Radja atau Peter Pan. sejak duduk di tingkat paling atas dunia persekolahan aspi kelas 3 emang lebih suka wudhu' di masjid, selain leibh dekat, ngantrinya juga gak sepanjang dan seribet di KMB.
2 tahun lalu ngantri adalah hal paling membosankan yang pernah ya temui. namun mungkin karena udah mau berpisah kenangan2 bersaama itu akan menjadi hal yang tidak akan terlupakan....
huh...
perpisahan...
kata-kata itu hanya bakalan bikin teman2 jadi melamun.... mereka belum siap untuk berpisah.... 3 tahun terasa begitu cepat....terlalu banyak suka duka yang kita2 rasain bersama hik...( kok jadi melankolis gini?)
btw..
meskipun begitu kita semua juga udah gak sabar jadi mahasiswa....smoga tahun ini semua bintang...dapat menemukan sinarnya masing..dan dapat berpendar sepenuhnya.... AAMIIN