Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Gadis kecil dan mukena

Menjadi seorang muslim itu menyenangkan, tersedia 'rest time' tiap harinya, 5 kali sehari. Sudah ditimming pas dengan puncak derajat boring manusia.
Sore itu, setelah perjalanan yang begitu melelahkan, Sebuah keluarga kecil mendarat dengan sempurna di halaman mushala sederhana di tepi jalan.  Oh ya, mereka melakukan perjalanan di daerah yang tidak mempunyai rest area kayak tol sepanjang banten-cileunyi, tapi sepanjang jalan tersedia mesjid dan mushala yang bisa digunakan untuk melakukan ibadah bagi kaum muslim.
Setelah menyucikan diri dengan berwudhu', menenangkan diri dengan sholat gadis kecil dalam keluarga itu kembali melipat mukena yang ia kenakan,  dan meletakkan nya kembali di atas sajadah tempat semula mukena tersebut.

Tapi ummi menegur gadis kecilnya, kenapa tidak meletakkan mukenanya ke dalam lemari, tempatnya seharusnya. 

Gadis kecil itu berkerut, baginya meletakkan sesuatu kembali pada tempat yang sebelumnya sudah cukup.

"Meletakkan mukena kembali ke tempatnya adalah hal sepele yang mengandung rasa terima kasih setelah menggunakan mukena yang tersedia di mesjid"

Gadis kecil itu tertegun, ternyata prinsipnya bahwa 'meletakkan kembali sesuatu di tempat sebelumnya' masih kalah gaul dari 'meletakkan pada tempatnya'.

Apabila sanggup membalas sebuah kejahatan dengan kebaikan kenapa harus membalasnya dengan kejahatan kembali? Bukankah lebih dianjurkan untuk berbuat lebih baik.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar