Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Tersengat Anemon


Waktu masih bocah dulu, entah pernah baca di Bobo atau di buku ilmu buku ilmu pengetahuan khusus anak-anak yang isinya gambar semua saya tahu bahwa anemon laut itu beracun, hanya ikan badut yang sekarang ini lebih dikenal dengan nama ikan nemo sejak kartun disney ikan badut yang menjelajah samudra mancari anaknya itu muncul. Nah, berarti sejak belasan tahun lalu (kok berasa tua amat ya, haha) fakta bahwa si anemon itu beracun, saya suah tahu, dan dodolnya ketika ketemu di laut (ceritanya habis snorkling di Karimun Jawa-pamer) pas lagi foto-foto sama rumah nemo, rumahnya aku grusuk sembarangan, pas naik ke permukaan kulit tangan jadi perih dan langsung curiga sama anemon. Ternyata selidik punya selidik teman-teman yang lain juga mengeluhkan hal yang sama perih dan merah pada kuilt mereka, lebih parahnya lagi yang kena kulit paha yang emang lebih sensitif dibanding tangan. Salah sendiri ngapain berenang pake celana pendek, pake gamis noh, muehehehe.

Sebagai mahasiswa kedokteran yang sudah lulus, tapi belum disumpahi jadi dokter, kita berlima mearasa sangat dodol karena tidak bawa obat apa-apa untuk hal-hal seperti ini. Rata-rata hanya membawa paracetamol sama antimo. Daan, dodolnya lagi kita juga gak tau mau ngasih apa kalau disengat anemon, hahaha akhirnya dengan berbekal rasa malu, google dan harapan buat main ke laut lagi saya mencari hal-hal yang berhubungan dengan penangan pertama pada sengatan hewan-hewan laut.
dikapslok ya  biar jelas inti ceritanya apa

PENANGANAN PERTAMA PADA KECELAKAAN LAUT (gk kecelakaan laut juga sih, ini biar keren aja)

TERSENGAT ANEMON
Ini nih yang sudah membuat kulit kita muncul bruntus-bruntus perih mencurigakan, merah atau ungu. Gejalanya bisa cepat atau delayed, juga harus diperhatikan jenis makhluk yang menyengat, karena toksinnya berbeda-beda tiap spesies
tanda-tanda yang sama akan muncul pada tersengat ubur-ubur atau tentakel lainnya, kalau mau nyari secara ilmiah kata kuncinya 'Cnidaria envenomation', kalau medscape bisa liat disini http://emedicine.medscape.com/article/769538-treatment#d9
Reaksi muncul diakibatnya oleh nematokista yang di eksosotosis dari tentakel tersangka.
       Untuk pentalaksaan sementara dapat menggunakan cuka atau asam asetat 4-6% pada daerah yang terkena selama paling tidak 30 detik. Merendam dengan air hangat pada suhu 40-45 C selama 20 menit juga dapat mengurangi gejala akibat C barnesi and Physalia (itu sejenis ubur-ubur) . Tidak disarankan menggunakan urin, ethanol, methylated spirit.
     Kalau ada tentakel yang nempel, gunakan cuka atau cabut dengan forcep. harus diperhatikan apabila tentakelnya masih hidup, karena toksin nya masih akan keluar sampai beberapa jam kedepan.

Apabila yang muncul hanya berupa gejala lokal, yang mana symptomnya biasanya mild, dapat digunakan salep. Bersihkan dahulu daerah yang terkena dengan air laut, oles tipis salep hidrocortisone 2.5%, sampai gejala hilang, apabila setelah 2-3 hari tidak hilang, sebaiknya cari pertolongan medis. Apabila tidak tersedia, dapat meminum MP atau dexa, tapi obat-obat ini tidak untuk dikonsumsi jangka panjang, hanya untuk menghilangkan efek inflamasi. Untuk nyeri dapat menggunakan PCT, atau ibuprofen.

bagi para petugas medis, terutama dokter intership yang mencari lokasi iship dekat pantai agar bisa sekalian liburan, dan dengan sialnya lagi jaga di IGD, hal yang harus anda perhatikan adalah

  •  Tentukan tingkat keparahan, apakah pasien me(merlukan alat bantu kardiovaskular atau tidak
  • Apakah tentakel sudah dilepas
  • terapi apabila terdapat reaksi anafilksis degnan ABC dan efinefrine
  • wound care dan AB profilaksis
  • Baking soda efektif terhadap sengatan sea nettle (Chrysaora quinduecirra)
  • ATS TT
  • antihistamin dan salep corticosteroid untuk keluhan gatal
kalau ketemuya tersengat ubur-ubur jenis C. fleckeri, biasanya ada antivenomnya. isinya konsentrat Ig, indikasinya untuk menghindari efek neurotoksis dan miotoksik
antivenom diberikan sebanyak 3 ampul diencerkan 1:10 dengan NaCl, IV. Untuk cardiac arrest dapat diberikan sebanyak 6 ampul.

Ya ampun, anemon ama ubur-ubur aja, habis 2 halaman

selanjutnya,

2. Bulu Babi/ bulu landak/ sea urchin

Makhluk seperti rambutan busuk ini mempunyai duri sebagai mekanisme pertahanan mekanis dan juga dapat mengeluarkan racun dari sisa duri yang tertinggal. pastikan bulu babi tercabut dari tubuh yang terkena, hati2 apabila hendak melepaskan duri yang tertancap, gunakan sarung tangan atau alat bantu. Menghancurkan duri menjadi partikel kecil dengan memukulnya pada benda keras akan membantu tubuh untuk menyerap duri, untuk mempercepat proses penyembuhan.


  • Untuk pertolongan pertama, dapat diberkan amonia cair, apabila tidak tersedia, dapat digunakan amonia yang terkandung dalam air kencing. Disarankan untuk menggunakan air kencing pasien/korban, karena jijik kalau pake air kencing orang lain.hehe. Cara penggunaannya tinggal disiram, namun tetap disarankan untuk segera melakukan perawatan ke pelayanan kesehatan unutkmencegah infeksi sekunder
  • berikan TT


  • gunakan air hangat untuk meredakan nyeri. Air hangat  ( 114 F atau 45 C, tidak kurang) juga dapat mngurangi efek toksin.
  • apabila terdapat luka, beberapa sumber menyarankan untuk memberikan tekanan untuk menghentikan perdarahan, dapat menggunakan compression bandage
  • dapat menggunakan analgesik topical untuk mengurangi nyeri dan AB topical seperti gentamisin untuk profilaksis


referensi:
http://emedicine.medscape.com/article/769538-treatment#d9
http://emedicine.medscape.com/article/770053-treatment#d10





  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar