Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

UMMI...

Ummi...
dulu ya pernah menyangka Ummi tidak tahu banyak tentang ya...


"bagaimana mungkin bisa?" tanya akal ya yang berpikir pendek, "hanya 12 tahun saya berada disamping Ummi secara penuh, selebihnya rumah hanya menjadi tempat tinggal kedua setelah asrama.
saya terpisah dengan Ummi sejauh jarak tempuh 3 jam perjalanan, hanya mendengar suaranya paling sering 1x seminggu melewati telepon yang makin lama makin jarang....


"saya tidak tumbuh remaja disamping Ummi, melalaui lebih banyak waktu bersama teman-teman sekolah, dari SMP, hingga SMA, bahkan semakin lama, jarak tempuh rumah dan tempat ya berada semakin jauh, ya tidak bisa pulang 1x sebulan seperti biasa, sekarang hanya bisa 1x 6bulan..."


"yaya pasti suka pakaian ini, cocok lhooo!", kata Ummi ketika membelikan ya sebuah baju, seperti biasa  ya langsung menolak(???), kekeuh bahwa baju ini bukan tipe baju kesukaan ya meski kata ummi cocok....karena saking seringnya yaya menolak baju yang Ummi belikan, ummi sampai kapok kalau membelikan pakaian kalau bukan yaya yang memilih sendiri...
namun, herannya hampir semua pakaian yang ummi pilihkan jadi pakaian favorite yang ya pake kemana-mana, sampai pakaian itu hancur dan tidak layak pakai lagi, meski gak semua yang ummi beliin yang jadi pakaian kesukaan ya, tapi the most of them!!


kebingungan pertama "bagaimana mungkin Ummi lebih tahu pakaian kesukaan ya dari pada yaya?"


"dont be like that my daughter!", bisik Ummi ya pelan, ketika ya merasakan ada kesal dalam hati yang kecil itu tehadap suatu...
Ya menatap Ummi dengan pandangan "Ummi kok bisa tau?", 


secara, selama ini hidup bersama dengan teman-teman, makan bersama, mandi bersama, belajar bersama, bermain bersama, ke pasar bersama, ke mesjid bersama, tapi tidak satupun dari mereka yang bisa menebak apa yang ya simpan dalam hati kecil ya.... "of course because u're my daughter".... sedalam itukah perasaan seorang ibu??? seorang ummi???


masih banyak hal menarik lainnya yang yaya temukan, bagaimana ummi lebih mengetahui karakter putrinya ini. dan kemudian yaya hanya berujar "Hah, emangnya yaya kayak gitu ya mi?", tanya yaya kaget.. sambil kembali memikirkan prilaku ya selama ini, karena selama ini teman-teman tidak pernah memberikan komentar serupa (di lingkungan asrama yaya dulu kita bisa tau bagaimana cara teman memandang kita) dan tebaklah,,, Ummi lagi-lagi benar....


Ummi....
ternyata ya salah besar....
mengira ummi tidak terlalu mengenal ya...
sekarang yaya bahkan mengira ummi memasang CCTV di kamar ya, atau menyewa mata-mata untuk menyelidiki yaya, sebab tebakan ummi ditelpon hampir selalu benar...


"lho kok begadang sayang? ngerjain tugas apa? kok harus begadang selama itu,, memangnya pas lagi begadang selain ngerjain tugas ada selingannya gak? kayak baca, novel, main game,........" dalam hati lagi-lagi ya berujar.."kok ummi tau sih?"


sampai sekarang, yaya masih belum mengerti indra apa yang membuat ummi mengerti yaya jauh daripada diri yaya sendiri, mungkin itulah yang disebut firasat seorang ibu.... or whatever


Ummi.... yaya sayang ummi karena Allah, semoga Allah juga menyayangi ummi seperti ummi menyayangi yaya..
Aamiin....





#ummi aja manusia tanpa indra keenam bisa mengerti yaya, apalagi Allah... duh senang deh mengetahui ternyata ada suatu Dzat yang benar-benar bisa mengerti yaya, jauh melebihi ummi...

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar